Sabtu, 21 Februari 2015

PREJUDICE


            Disebuah halte, aku duduk untuk menunggu bis yang akan membawaku pergi. Karena harus menunggu cukup lama, aku memutuskan untuk membeli sebuah koran untuk dibaca. aku juga membeli sebungkus biskuit, sekadar untuk cemilan saat menunggu bis tiba. aku duduk di halte sendirian. Sambil bersandar, aku mulai membuka dan membaca koran yang ku pegang. Diatas tempat duduk ku tersaji sebungkus biskuit, dan duduklah seorang wanita. wanita tersebut terlihat mulai membaca majalah. Ketika saya mengambil sepotong biskuit dari bungkusan yang terletak disamping ku, wanita tersebut mengambil sepotong juga. aku merasa terganggu dengan perbuatan wanita tersebut, namun aku diam saja. aku hanya bergumam: "Huh ….menyebalkan! Ingin rasanya ku tampar saja." Setiap aku mengambil sepotong biskuit, wanita tersebut juga melakukan hal yang sama, sambil tersenyum kepada ku. Perbuatan wanita tersebut benar-benar mengundang geram aku. Namun aku tidak bereaksi apapun, aku hanya menyimpan kejengkelan didalam dada. Ketika biskuit tersisa satu potong, aku bergumam: "Coba saya ingin lihat apa yang akan dilakukannya…!" Kemudian wanita membelah biskuit tersebut. Dia mengambil separuh dan mempersilahkan ku untuk menikmati yang separuhnya lagi. "Benar-benar keterlaluan …..!" 
           Kini, kekesalan ku benar-benar memuncak! aku segera mengemasi barang- barang dan meninggalkan tempat duduk tersebut dan masuk kedalam bis yang berada tepat didepanku. Ketika aku duduk didalam bis, aku membuka tasku untuk mengambil kacamata. Betapa terkejutnya aku... Ternyata bungkusan biskuit milikku ada di dalam tas ini, dan masih utuh. aku kini menyesal. Dan benar-benar merasa malu. aku merasa bersalah. aku mengira bahwa biskuit yang dimakan tadi adalah milikku. tapi ternyata bukan. wanita tadi membagi biskuit antara dirinya dan aku tanpa merasa marah dan terganggu sedikitpun. Sementara aku merasakan sebaliknya. aku merasa bahwa biskuit tersebut adalah milikku yang telah diserobot oleh wanita itu dan menyangka betapa wanita tersebut telah berbuat kurang ajar kepada diriku. Betapa merugikannya sebuah prasangka. 

ADA TIGA HAL YANG TIDAK DAPAT DIRAIH KEMBALI 
1. Kata-kata setelah diucapkan 
2. Kesempatan setelah berlalu 
3. Waktu setelah beranjak pergi