Rabu, 06 Januari 2016

kisah dalam Bab 2015

     Gemuruh kembang api membanjiri langit, menutupi bintang-bintang malamku. malam ini aku harus rela kehilangannya. harus rela digantikan dengan banyaknya kembang api, yang menjadikan tanda bahwa tahun ini akan berakhir, tahun ini akan berganti.

    malam tahun baru ini tidak ada party, tidak ada teman untukku, kecuali pena dan buku ini yang menemaniku menyambut pergantian tahun. Bukan karna mereka (teman-temanku) tidak ada untukku. bukan! hanya saja malam ini aku lebih merasa bahagia dengan pena dan buku ku ini. bahagiaku tertuang didalamnya.

    Ditahun baru nanti aku akan memulainya dengan dengan buku baru yang kosong. yang nantinya akan tertulis kisah baru. entahlah seperti apa kisahnya nanti. dan kini aku akan mengilas balik halaman-halaman yang telah kubaca dan ku lewati ditahun 2015 lalu. bersama dia "Little Girl".

    Aku senang dengan sikap ramahmu belakangan ini. aku tidak mengatakan kau tidak ramah sebelumnya. tidak! kau ramah sebelumnya. hanya saja belakangan ini kau sangat terbuka padaku.
aku senang kau menyapaku, dan menanyakan bagaimana hasil kelulusanku. sebagai tanda kata pembuka chatting. semenjak itu kita melangkah jauh dihari-hari berikutnya. dengan chatting yang berkelanjutan. yang membuatku pertama kalinya masuk dalam hidupmu. setelah hampir 4tahun aku menunggu. itu lebih dari kata "bahagia".

  Kau ingat saat itu tanggal 13 Juli, tepat pada hari senin bulan ramadhan. saat itu aku bertemu denganmu dan mengantarmu pulang dari tempat kerjamu. Maaf jika semua tidak sesuai rencana dengan apa yang kita bicarakan lewat chatt. maaf karna waktu itu aku tidak bisa menerima permintaanmu untuk makan bersama, ku harap kau mengerti itu semua karna waktu dan keadaan. maaf juga saat malam takbir aku tidak dapat menemanimu saat kau mengajakku bermain. ku harap kau mengerti itu semua karna jarak. karna pada saat itu aku sedang berada dibogor.maaf juga tidak bisa menemuimu saat kau berada dibogor. maaf, maaf, dan maaf karna ketidak mampuanku.
wajar saja kau tidak pernah memilihku. ya, karna memang aku terlalu payah.


   Kuharap kau juga ingat, waktu itu 1 Oktober tepat pada hari kamis. itu untuk kedua kalinya aku menjemputmu dari tempat kerjamu. 2 setengah jam yang membuatku bahagia. terimakasih untuk cerita-cerita lucumu, yang berikan tawa semupurna, sempurna karna kau yang melakukannya. berbeda dengan cerita jenaka dan lelucon yang oranglain sampaikan. sempurna juga karna tertawaku bersamamu. terimakasih juga untuk kopi yang kau berikan, alasan aku tak meminumnya adalah karna aku samasekali tidak menyukai kopi. dan perlu kau tau kopi itu masih tersimpan bersama buku-buku darimu. kini usia kopi itu tepat 3bulan. haha :D

Aku tau saat itu kau benci dengan caraku yang kamuflase. aku masih menyembunyikan wajahku. ya, samar tapi nyata.
aku merasa malu, menampakan wajahku pada orang yang ku anggap istimewa. keistimewaanmu membuatku pesimis, bahwa aku tak sepatutnya ada disisimu.
bahkan aku tidak terlalu jenius sebagai lawan bicara.
melihatmu membuatku kehabisan suara untuk bicara.
seakan terhipnotis, mataku enggan untuk berkedip. akupun tau tatapanku membuatmu takut.

      sayang, waktu telah berlalu takbisa lagi diputar ulang. andai waktu itu aku hadir dengan keberanian, tak memerlukan topeng. mungkin aku bisa menyampaikan perasaan yang menggebu ini. menyampaikan perasaan yang tersimpan 4tahun belakangan ini. tak pedulia apapun jawabannya.
aku tau kau mengetahui apa yang aku rasakan. entah kau menunggu aku menyampaikannya atau sebaliknya, kau berharap aku takan pernah mengatakannya. agar kau tak perlu mencari alasan terbaik untuk menolaknya. maaf aku menduga-duga.

 aku tau, kau bukanlah type wanita yang percaya akan kata-kata klise. akupun sadar aku tak banyak berjuang untuk meyakinimu.
aku terlalu banyak berharap, sedangkan kau menginginkan tindakan.

bersambung... tunggu kelanjutannya.