Jumat, 18 Oktober 2019

'Memeluk yang hilang'

"Spent 24 hours, I need more hours with you", Part of lyrics 'girls like you' (maroon 5 Ft. Cardi B) kata Adam Levine lewat lagunya. 
Tapi Kalo itu tertuju untuk something that naver have, cocok tidak yak? Haha
karena untuk memyebut itu rindu terdengar cukup lugu dan juga terlalu naif untuk dikatakan olehku, apalagi setelah malam rekonsiliasi itu berlalu. 

Lagi pula, mungkin bagimu kata rindu hanyalah humor yang menjadi kata arkais bila kusebutkan itu padamu. 
Iyakan?

Maybe ya.  Haha

"Maybe you've taken my shit for the last time,
Maybe I know that I'm drunk..
Maybe I know you're the one...
Maybe you're thinking it's better if you drive (sebagai penunjuk arah haha)." Part of lyrics 'girls like you' (maroon 5 Ft. Cardi B)
Btw, pas asik dengerin lagu maroon 5, tiba-tiba ada beberapa lyricsnya yang tepat banget sih sama suasana kemarin malam, malam rekonsiliasi.

Rekonsiliasi?  Hmm. 
Luka pasti sembuh, sakit pasti pulih, selama itu tidak kau biarkan mati. 
Aku pernah mencoba memberikan tali agar terikat, memuat jalinan yang tidak hanya sesaat,  namun malang belum sempat terpikat, harus terpotong dengan akurat.

Tidak ada yang salah, tiada pula yang patut untuk disalahkan.
Lagi pula, siapa yang berani menuntut takdir?
Aku? 
Tidak!  Aku tidak seberani itu.
Ada batas yang tidak dapat aku lampaui.

Bukankah;
Seindah apapun Sirius,  tetap saja tidak akan pernah bisa aku raih, sekalipun mampu ku dekati,
tetap saja tidak akan pernah meninggalkan langit. Haha.

Memang, tidak bersamamu seperti kehilangan orbit hidup utama yang bisa membuatku tidak bahagia, tapi apa artinya berdua jika tak membuat masing-masing lengkap sebagai manusia?

Ini bukan cerita kemarin sore yang digambarkan remaja SMA.
Yang menyulam kalimat menjadi bait-bait romantika,
yang saling mengkhias kata dengan dalih membahagiakan diri,
Namun malang, 
tiada yang berhasil menembus dinding hati,
Bila hanya dengan larik-larik puisi. 

Acak! 

Aku tau siapa kamu,
Kau lebih memilih dansa diatas bara-bara asmara, daripada kedinginan dipeluk kalimat-kalimat hujan. 
Aku tau siapa kamu, 
Yang membenci setiap hymne keheningan..
Yang tangguh,  namun rapuh akan sepi.
Yang Kuat, tapi gelisah ditempa sunyi.

Kalo saja aku cukup nekat untuk memaksa, 
Sudah ku singkirkan pelangi yang membuat hujanku hilang.

Lalu, atas dasar apa aku berani? 
Perjuangan? Cinta? 
Jangan bercanda!
Sejak saat aku jadi remaja SMA,
Aku pernah serius memulainya, namun dengan bercanda kau mulai meredupkannya. 
Karena apa?  Dia? 
Tentu bukan!
Karena denganku, kau tidak pernah yakin akan bahagia.
Lalu untuk apa sejauh ini? 
Untuk memastikan,  bahwa kau tidak akan pernah kehilangan kebahagiaan atas pilihanmu.

Duaar.

Waktu sudah habis, potongan-potongan cerita tadi jadi history, tersimpan rapih pada memori, biarlah daun itu jadi prasasti.

"Lenyap"

Kamis, 05 September 2019

Curhat; Koran Lama.

Halo selamat siang, November.
I'm back wkwk.
Sudah lama ya? Iya, maklum dalam kondisi rihat, selepas sakit dipecundangi waktu dan ketidakberanian. Okay terdengar full of shit ya.  Haha.

Alasan saya kembali lagi ngeblog, itu sederhana. Yang pertama itu mencatat peristiwa penting tanggal 8 Agustus kemarin. Itu penting, penting banget.
Memang yang terjadi tidak begitu istimewa, terutama untuk dia, "yaelah ketemu cowok kaya saya ini, yang hampir ga punya sedikitpun kelebihan, apa spesialnya sih?"
(kalo pun nanti dia baca ini, pasti dia akan setuju sama opini saya. Yakan?  Haha)
Saya anggap peristiwa itu penting karena itu best moment in my life, untuk kembali ketemu dia itu hal yang langka, is that right? Bagaimana tidak, chatting aja ketika mau ketemu doang, setelah itu seperti semula, dimana kita masing-masing menjelma menjadi sebuah pohon, yang sibuk mengurus diri sendiri untuk tumbuh dan berkembang, guna menghasilkan buah-buah impian, Iya kan?
Mungkin kedengarannya berlebihan ya, kan cuma sekedar chatting?
Kalo gitu sebut saja saya malu untuk memulainya lebih  dulu,  lagi pula topik-percakapan saya pasti akan selalu begitu, monoton. Karena itu saya berusaha menahan diri dan menghindari, apalagi saya tau kalo dia benci hal-hal basi, (History mention in twitter).
Tapi saya menghindar bukan berati saya tidak ingin chatting dengannya, Ketahuilah, akan saya berikan setiap waktu untuk apapun yang melibatkannya, I'm Serious. So we can start, but don't be so cold to me who is always loyal to be your followers. Haha.
Next.

Alasan yang kedua saya ngeblog lagi selain mau mencatat materi tentang kejadian penting tadi,  saya juga mau bernostalgia ke masa-masa dimana blogger pernah jadi tempat paling aman untuk berbagi, namun malang keadaan blogger sekarang sudah dijajah oleh para-para pembuat video yang menjadikan itu semua sebagai alat komersial. Budaya menulis dan membaca sudah terpojokan, sekarang mereka mempermudahnya dengan melihat dan mendengar. Futuristis ya, bagus dan positif sih. tapi malangnya kemajuan tersebut bukan tempat baik untuk beberapa orang yang tidak percayadiri dan tidak memiliki keberanian.
Skip.

Dari 2 alasan diatas, sebenarnya ada hal yang lebih jujur untuk saya jadikan alasan. You know, the first is meeting you, the second is about longing and nostalgia, the third? of course, want you always there, haha ​​joke. actually this is all for history, I hope not eaten by time, die every life, but stories and memories may be eternal. hoped.

Baca isi blog ini dari awal sampai sekarang membuat saya tergelitik untuk menertawakan diri saya sendiri, ternyata dia yang bahkan tidak melakukan apa-apa, dapat dengan mudah melemahkan saya, hebat!
Selain itu tadi,  beberapa tulisan yang acak dengan penyampain yang abstrak juga membuat saya senyum-senyum sendiri karena menahan malu. Saya berencana merevisi itu agar dapat dibaca dan dicerna dengan mudah. Saya akan perbaiki cara penulisan yang salah, tanpa sedikitpun mengubah isinya, Sama seperti lagu Dear God - Avenged sevenfold,  tapi dinyanyikan dalam bahasa Indonesia. Yak, hanya merubah cara penyampaian saja. Isinya begitu penting untuk saya, penting banget, mungkin itu memang tidak berharga untuk kalian atau pun dia, tapi begitu mahal untuk saya, karena saya beli itu pakai waktu. Hihi.
'Terimakasih', mungkin kata itu tidak akan cukup untuk apa yang telah merubah hidup saya, selain dia hebat karena membuat saya lemah, dia juga hebat dalam mengubah saya menjadi lebih baik, lihat tutur ini, sikap ini, cara pandang dalam melihat sesuatu, semua berubah menjadi lebih baik, itu juga karenanya.

Oke ketahap akhir tapi gimana cara nutupnya yak? Haha.
Oke, sampai sini yak, dilain kesempatan kita lanjut. Saya tutup pakai qoutes deh ya.

"Pergilah dengan siapapun yang kau pilih. Dengan atau milik siapun engkau, kuharap hancurku tidak merubah apapun, terutama tentang keberadaanmu didalam hati. Semoga kelak dikehidupan yang berbeda, kita hidup untuk ditakdirkan bersama.
Semoga." - Saya