Senin, 17 Juli 2017

'RESAHKU'

"Jangan terlalu mencintaiku, sebab aku tak punya apa-apa untuk ku janjikan padamu" kutipmu.

Ada beberapa hal yang membuat ruwet isi kepala.
Ditambah lagi konstruksi hati yang sulit untuk dieja.
Sajak yang kau kirim kemarin malam membuat aku terus berpikir,
apa artinya semua ini?
Berulang kali Ku tafsir
kata demi kata yang tertera dalam tulisan tersebut
hingga akhirnya aku tau,
tidak akan pernah ada tempat untukku disana,
dihati dan hidupmu.

Aku sadar, sejak awal mengenalmu.
Aku hanya seperti penonton yang mengikuti alur ceritamu,
takan ada peran penting untukku dalam cerita hidupmu.

Jika anggapan ku salah, bungkam saja!
Karena aku terlalu bodoh jika harus menafsirkanmu.
kerena Kau adalah Satu-satunya manusia yang tak terdefinisikan.

Entah apa yang membuatmu begitu ragu?
Jika aku harus berkata 'aku mencintaimu' akan ku ulangi sebanyak sepuluhribu kali.
Tapi mungkin cara itu terlalu klasik untuk bisa kau percaya.
Karena mungkin yang kau inginkan adalah hal yang nyata bukan sebuah kata.

Tapi bagaimana bisa aku menunjukan
jika Kau saja tidak pernah menganggap keberadaanku.
perlu kau tau: 'rasaku mungkin tak berwujud, tapi kekal takan perlina.'

Cukup sudah berkata 'aku pendusta',
kau tidak akan pernah tau selama kau masih menutup telinga dan matamu,
selama kau tak memberiku kepercayaan,
kau tidak akan tau tentang ketulusan.

Apa kau bisa memberiku kepastian?
Tak perlu kau jawab ini pertanyaan retorik.
Aku sudah bisa mengiranya
pasti jawabanmu akan menyesakkan dada seperti biasanya.
Tapi tenang,
apapun keputusanmu,
apapun alasanmu,
apapun yang melibatkan senyummu,
walau menyakitiku takan pernah merubah perasaanku,
takan merubah esensi tulisanku
yang akan tetap memilihmu sebagai objek tulisanku.



-redibilqi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar